ayah beri nama saya..HANY
sekian itu ayah di sisi saya setiap hari,
ayah didik saya untuk utuh jati diri,
disemat dengan ketat, nilai murni pada diri ini.
Ayah telah tunjuk saya erti berjaya,
bukan setakat menguasai jalanan di kotaraya,
tapi dalam perjalanan menuju ke
teruslah mengabdikan diri pada yang Maha Esa,
Ayah mencurah ilmu lebih dari yang diperlukan,
lebih tajam dari pisau diasah ku punya fikiran,
maka saya hadapi setiap hari tanpa keraguan,
setiap hari dilihat lebih jelas erti makna kehidupan.
Ayah bekerja siang malam tanpa jemu,
tanpa disedari senja telah bertemu,
tapi ayah tak mahu berhenti di situ,
ayah terus berbakti untuk keluargamu.
Walau susah tugas yang diamanah,
diserta caci-maki, umpat dan fitnah,
tapi ayah teguh, tiada keluh, tiada resah,
hanya angkat tangan, pohon doa, pohon rahmah.
aku harap ku macam ayah satu hari nanti,
tiada yang lain di hati selain anak dan suami,
cinta yang tak
terus kita semua
Ayah,
puisi ini terhenti kerna kertas ku telah basah,
mungkinkah kerna ku terkenangkan ayah?
terkenang lagi kisah mak dan ayah,
Centa....
Lelaki..ku....yang dicintai kerana Allah..
Bapa kepada anak-anaku..
Tanpa keizinan dan pengorbananmu..
pasti aku tidak mempunyai apa-apa..
Kamu adalah keindahan dari segala keindahan
Antara bunga-bunga batu pualam...
Hidup bersamamu keindahannya mendalam
SELAMAT HARI BAPA BUAT AYAH....DAN CENTA...
0 comments:
Post a Comment